Pada
acara hipnotis panggung (entertainment hypnosis), acapkali
mempertunjukkan fenomena yang dianggap tidak masuk akal alias irasional.
Sehingga bahkan tidak sedikit pihak yang menduga bahwa acara Stage
Hypnosis hanyalah sekedar rekayasa untuk kebutuhan hiburan belaka.
Untuk
memahami hal ini, mungkin sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu,
apakah mekanisme yang terjadi di balik setiap tindakan manusia ? Hal ini
mungkin dapat menjelaskan dengan baik berbagai kejadian dalam kehidupan
sehari-hari yang sebetulnya sangat mirip dengan pertunjukkan hipnotis,
yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan yang “tidak masuk
akal”.
Manusia
bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi
menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu : Pikiran
Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind).
Pikiran
Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan
analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan
dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).
Pikiran
Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana
database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran,
pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita
lahir sampai dengan hari ini.
Pikiran
Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita
(Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah
yang didominasi oleh rasa dan emosi.
Yang
paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat “netral”
terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal
“baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”. Suatu data yang telah
“berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori
permanen, maka dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya
data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.
Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan “… awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ….”,
maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah
pernyataan tersebut “benar” atau “salah”, yang lebih dipahami adalah
bahwa kata-kata orang tua pasti “benar” adanya, maka sejak saat itu di
Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !
Hal
lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata
sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang
berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa
kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran
Bawah Sadar adalah 88%.
Dari
penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah “cukup”
untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari
Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme
suatu tindakan.
Oleh
karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau
secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya
yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda
akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda
“berani”, karena Pikiran Bawah Sadar anda “terlanjur” mempercayai bahwa
fenomena hantu adalah benar adanya !
Dengan
komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka
kita dapat dikatakan nyaris merupakan “mahluk bawah sadar” !
Dari
uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan,
tetapi “terlanjur” masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi
dalam kehidupan ini.
Setiap
orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak
maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka
“berbelok” atau “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah
sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung
keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling
kuat !
Dari
berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan,
dapatkah kita “membuang” hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah
“terlanjur” berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita
memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga
pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?
Jawabannya dapat ! Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar !
Oleh : Yan Nurindra